KAWAH PUTIH, DANAU BELERANG DI PATUHA

.

Kawah Putih terletak di puncak Gunung Patuha di daerah Ciwidey, Jawa Barat. Kawah Putih terbentuk sebagai akibat dari letusan gunung tersebut pada abad XII. Suhu udara di kawasan itu lumayan dingin, suhu rata-rata berkisar 5-15 derajat Celcius setiap harinya. Rasa dingin tersebut makin terasa ketika menyentuh air yang mengucur dari keran saat membasuh tangan dan wajah, serasa menyentuh air dingin di kulkas. Perjalanan panjang yang ditempuh sekitar 6,5 jam dari Jakarta pun tak akan terasa melelahkan bila sudah sampai di Kawah Putih. Rasa kagum dan takjub akan melupakan semua lelah itu. Begitulah yang saya rasakan ketika tiba di sana. Warna danau yang putih kehijauan membuat mata saya terasa teduh meski panas begitu terik di siang itu.


Perjalanan ke Kawah Putih dari Jakarta dapat ditempuh selama 4,5 jam, dengan rincian 2,5 jam perjalanan Jakarta - Bandung dan sekitar 2 jam untuk perjalanan Bandung - Kawah Putih. Waktu tempuh perjalanan tersebut merupakan waktu tempuh melalui rute tol Cipularang menuju Bandung. Sesampai di Bandung, keluar pintu tol Kopo menuju Soreang, langsung Ciwidey, ikuti petunjuk jalan yang ada. Jalanan yang dilalui lumayan bagus. Sesampai di kawasan Ciwidey, jalanan mulai menanjak dan menyempit. Namun jangan khawatir, jalanan masih bisa dilalui oleh dua kendaraan roda empat, bis, maupun truk. Pemandangan alamnya pun cukup indah dengan hamparan bukit dan kebun-kebun strawberry. Namun di musim liburan atau di hari-hari libur dan weekend, jalan menuju Kawah Putih akan tersendat alias macet karena banyaknya pengunjung ke tempat wisata tersebut.



Sesampai di pertigaan Resort Patuha, jalanan mulai mulus dan lebar. Tapi pengendara harus berhati-hati, jalanan di kawasan ini lumayan berkelok-kelok. Sayangnya, di sepanjang jalan yang berbatasan dengan jurang, jalan raya yang mulus tadi tak difasilitasi dengan pagar pengaman yang memadai. Jadi, laju kendaraan harus dipacu dengan hati-hati. Jarak antara pertigaan Resort Patuha dengan gerbang masuk Kawah Putih sudah tak begitu jauh lagi.



Kawasan wisata Kawah Putih menyediakan dua lapangan parkir, parkir atas dan bawah. Parkir atas letaknya tak begitu jauh dengan lokasi Kawah Putih, dari situ kita bisa langsung berjalan kaki ke kawah. Sedang parkir bawah jaraknya masih sekitar 5,6 km lagi dari parkir atas. Bagi kendaraan yang besar seperti bis dan kendaraan yang ber-cc kecil sebaiknya parkir di bawah saja karena jalanan menuju parkir atas jalanannya cukup menanjak dan sempit. Banyak mobil yang mogok gara-gara kerusakan kopling karena tak sanggup menerjang jalanan yang menanjak sepanjang 5,6 km tersebut.

Lokasi parkiran atas Kawah Putih


Untuk pengendara yang memarkirkan kendaraannya di parkir bawah tak perlu khawatir karena pihak pengelola sudah menyediakan angkutan umum yang disebut ontang anting, yang bisa membawa kita langsung menuju parkiran atas Kawah Putih. Malah ongkosnya jadi lebih murah, kita cukup bayar tiket masuk per orang sebesar Rp12.000 ditambah ongkos ontang anting PP (Pergi-Pulang) sebesar Rp10.000, totalnya jadi cuma Rp22.000. Kalau bawa mobil langsung ke area parkir atas maka tiket per orang tadi ditambah lagi dengan biaya masuk per mobil sebesar Rp150.000, mahal jadinya kan.

Lokasi parkiran bawah Kawah Putih


Naik ontang anting memang seru, angkutan Kawah Putih ini melaju kencang menembus tanjakan. Suara deru mesinnya jadi hiburan tersendiri, meraung memecah kesunyian hutan Gunung Patuha. Sang sopir sempat bercerita kalau jalanan sepanjang 5,6 km menuju Kawah Putih itu akan diperlebar lagi agar mudah dilalui oleh mobil saat berpapasan dengan mobil lainnya. Naik ontang-anting harus berpegangan kuat, rasanya seperti ikut lomba balap mobil off road dan memicu adrenalin. Kalau sopir salah perhitungan, ontang anting bisa nyungsep ke jurang yang dalam. Tapi jangan khawatir, sopir-sopir ontang anting cukup lihai, mereka paham betul dengan lokasi jalanan di sana. Tak sampai setengah jam, kita pun tiba di parkir atas, tak jauh lagi dengan Kawah Putih.

Ontang anting, kendaraan ke Kawah Putih


Bagi yang tak suka dengan bau belerang yang menusuk hidung, Anda bisa menggunakan masker. Beberapa pedagang ada yang menjajakan masker penutup hidup dengan harga jual Rp5000 per dua lembar. Di sekitar lokasi Kawah Putih terdapat pula sebuah Goa peninggalan Belanda, namanya Goa Belanda. Goa ini tertutup dan dipasang tanda, “Dilarang berdiri lama di depan pintu goa”. Entah apa alasannya, tak ada penjelasan, petugas yang mau ditanya juga tidak ada. Saya hanya mereka-reka sendiri, mungkin dari dalam goa sering keluar gas-gas beracun yang berbahaya.

Gua/Goa Belanda

Kawasan wisata Kawah Putih cukup dilengkapi dengan berbagai petunjuk arah, peta, termasuk penjelasan tentang sejarah Kawah Putih itu sendiri. Selain Kawah Putih, kawasan wisata Gunung Patuha juga memiliki satu kawasan wisata kawah lagi, yaitu Kawah Saat. Sayangnya, tak ada informasi tentang Kawah Saat. Perlu diketahui bahwa Kawah Putih berada di ketinggian sekitar 2222 mdpl, sedang Kawah Saat berada di ketinggian 2343 mdpl dengan suhu 5°-10°C.

Kawah Putih memang menakjubkan


Secara umum, Kawah Putih merupakan kawasan wisata yang menarik dan menakjubkan. Salah satu kebesaran Tuhan bisa dilihat di situ. Kawah Putih bisa dijadikan alternatif perjalanan wisata ketika hari libur. Namun di hari-hari libur biasanya pengunjung cukup padat sehingga memacetkan jalan-jalan menuju kawasan tersebut. Sangat disarankan melakukan perjalanan di hari biasa atau bukan hari libur, jalanan cukup lengang, dan pengunjung juga tak padat, sehingga kita bisa menikmati Kawah Putih, danau belerang yang menakjubkan dengan penuh hikmat dan tenang.

Tulisan ini pernah saya posting di Kompasiana

0 comments:

Post a Comment